Jumat, 07 November 2014

Teori Produksi dan Kegiatan Perusahaan

Teori tingkah laku konsumen memberikan latar belakang yang penting di dalam memahami sifat permintaan para pembeli di pasar. Yang akan mendorong para pembeli menaikkan permintaannya terhadap suatu barang apabila harganya turun dan mengurangkan pembeliannya sekiranya harga naik.
Faktor yang mempengaruhi penawaran adalah biaya produksi. Dalam persaingan sempurna penawaran ditentukan oleh biaya marjinal, yaitu biaya yang dibelanjakan untuk menambah satu unit lagi produksi. Faktor-faktor produksi akan digunakan untuk menghasilkan barang yang akan diproduksikan.

Bentuk-Bentuk Organisasi Perusahaan
            Organisasi perusahaan dapat dibedakan kepada tiga bentuk organisasi yang pokok, yaitu: perusahaan perseorangan, firma dan perseroan terbatas. Disamping itu ada pula perusahaan Negara dan perusahaan yang dikendalikan secara koperasi.

Perusahaan Perseorangan
            Perusahaan perseorangan adalah organisasi perusahaan yang terbanyak jumlahnya dalam setiap perekonomian. Tetapi sumbangannya kepada keseluruhan produksi nasional tidaklah terlalu besar (jauh lebih kecil dari perusahaan perseorangan terbatas) karena kebanyakan dari usaha tersebut dilakukan secara kecil-kecilan, yaitu modalnya tidak begitu besar dan begitu pula halnya dengan hasil produksi dan penjualannya.  Contoh dari perusahaan seperti itu adalah penjual sate, restoran, toko kelontong, dan toko makanan dan minuman. Keuntungan terpenting dari perusahaan perseorangan adalah kebebasan yang tidak terbatas yang dimiliki pemiliknya. Ia sepenuhnya menguasai perusahaan tersebut dan dapat melakukan apa pun tindakan yang dianggapnya akan menguntungkan usahanya. Kelemahan utama dari perusahaan perseorangan adalah modalnya kecil dan sukar untuk memproleh pinjaman.

Perusahaan Perkongsian Atau Firma
            Organisasi perusahaan ini adalah organisasi perusahaan yang dimiliki oleh beberapa orang. Mereka bersepakat untuk secara bersama menjalankan suatu usaha dan membagi keuntungan yang diperoleh berdasarkan perjanjian yang telah disepakati bersama. Modal perusahaan dikumpulkan dari anggota-anggota perkongsian itu. Adakalanya mereka juga meminjam modal dari lembaga-lembaga keuntungan. Di samping kemungkinan memperoleh modal yang lebih banyak, kebaikan lain dari perusahaan perkongsian adalah tanggung jawab bersama di dalam menjalankan perusahaan. Setiap anggota perkongsian mempunyai tugas untuk menjalankan dan mengembangkan perusahaan yang mereka dirikan.

Perseroan Terbatas
            Organisasi perseroan terbatas adalah bentuk perusahaan yang paling penting. Kebaikan yang terpenting dari perseroan terbatas adalah di dalam kemampuannya memperoleh modal. Perusahaan yang terbentuk perseroan terbatas dapat mengumpulkan modal secara mengeluarkan saham, suatu bentuk suarat berharga yang menyatakan bahawa pemegangnya adalah menjadi salah seorang pemilik perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut. Dengan mengeluarkan saham-saham perusahaan, dan menjualnya kepada masyarakat, perseroan terbatas dapat mengumpulkan modal sebesar yang diinginkan. Pemegang saham bebas untuk menentukan besarnya saham yang dimilikinya. Kalau uangnnya sedikit, sedikitlah saham yang dibelinya dan kalau uangnya banyak, ia dapat membeli saham lebih banyak.

Bentuk Lain Organisasi Perusahaan
Organisasi perusahaan yang bentuknya sedikit berbeda dari ketiga jenis yang diuraikan di atas, yaitu: perusahaan Negara dan usaha koperasi.

Perusahaan Milik Negara
            Perusahaan ini lebih dikenal sebagai BUMN (Badan Usaha Milik Negara). Perusahaan Negara dikelola seperti perusahaan perseroan terbatas. Perbedaannya terletak pada pemilikan perusahaan tersebut, yaitu saham-saham dari perusahaan Negara adalah dimiliki oleh pemerintah. Perusahaan pemerintah berkecimpung di dalam berbagai kegiatan ekonomi. Di hamper setiap Negara perusahaan pemerintah biasanya menjalankan kegiatan menyediakan jasa-jasa yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat seperti perusahaan-perusahaan menyediakan listrik, air, hiburan radio, dan televisi, jasa pos dan telekomunikasi, dan perusahaan pengangkutan. Banyak pula yang menjalankan kegiatan-kegiatan yang bersaing dengan kegiatan swasta. Beberapa contohnya adalah perusahaan perkebunan, perusahaan bank perdagangan, perusahaan asuransi, perusahaan minyak, dan perusahaan kontraktor jalan dan bangunan.

Perusahaan Koperasi  
            Perusahaan koperasi adalah perusahaan yang didirikan bukan untuk mencari keuntungan tetapi untuk melindungi kepentingan para anggotanya. Perusahaan koperasi dapat dibedakan menjadi tiga jenis: Koperasi Konsumsi, Koperasi Produksi, dan Koperasi Kredit. Koperasi Konsumsi menjalankan kegiatan membeli barang-barang dan kemudian menjualnya kepada para anggota. Keuntungan dari usaha ini kemudian dibagikan kembali kepada para anggotanya. Koperasi Produksi berusaha agar hasil produksi para anggotanya dapat dijual dengan harga yang tinggi dan tidak ditindas para tengkulak atau para pembeli. Koperasi Kredit adalah badan pinjam-meminjam yang meminjamkan uang kepada para anggotanya dengan tingkat bunga yang relatif rendah.

Tujuan Perusahaan: Memaksimumkan Keuntungan
            Dalam teori ekonomi, pemisalan terpenting dalam analisis kegiatan perusahaan adalah “mereka akan melakukan kegiatan memproduksi sampai kepada tingkat dimana keuntungan mereka mencapai jumlah yang maksimum”. Berdasarkan kepada pemisalan ini dapat ditunjukkan pada tingkat kapasitas memproduksi yang bagaimana perusahaan akan menjalankan kegiatan usahanya.
Dalam praktek, ada perusahaan yang menekankan kepada volume penjualan da nada pula yang memasukkan pertimbangan politik dalam menentukan tingkat produksi yang akan dicapai. Ada pula perusahaan yang lebih menekankan kepada usaha untuk mengabdi kepada kepentingan masyarakat dan kurang memperhatikan tujuan mencari keuntungan yang maksimum. Tetapi, disamping menyadari kenyataan tersebut perlu juga diingat bahwa pada sebagian perusahaan, tujuan memaksimumkan keuntungan tetap merupakan tujuan yang paling penting.

Cara Mencapai Tujuan Memaksimumkan Keuntungan
Keuntungan atau kerugian adalah perbedaan antara hasil penjualan dan biaya produksi. Keuntungan diperoleh apabila hasil penjualan melebihi dari biaya produksi, dan kerugian akan dialami apabila hasil penjualan kurang dari biaya produksi.
Dalam usaha untuk memproduksikan barang-barang yang diperlukan masyarakat, dan memperoleh keuntungan maksimum dari perusahaan tersebut, masalah pokok yang harus dipecahkan produsen adalah: “Bagaimanakah komposisi dari faktor-faktor produksi yang digunkan dan untuk masing-masing faktor produksi tersebut berapakah jumlah yang akan digunakan?” Dalam memecahkan persoalan ini dua aspek harus dipikirkan, yaitu:
·         Komposisi faktor produksi yang bagaimana perlu digunakan untuk menciptakan tingkat produksi yang tinggi?
·         Komposisi faktor produksi yang bagaimana akan meminimumkan biaya produksi yang dikeluarkan untuk mencapai satu tingkat produksi tertentu?

Fungsi Produksi
Hubungan di antara faktor-faktor produksi dan tingkat produksi yang diciptakannya dinamakan fungsi produksi. Faktor-faktor produksi dapat dibedakan menjadi empat golongan, yaitu tenaga kerja, tanah, modal, dan keahlian keusahawan. Dengan demikian, di dalam menggambarkan hubungan di antara faktor produksi yang digunakan dan tingkat produksi yang dicapai, yang digambarkan adalah hubungan di anatar jumlah tenaga kerja yang digunakan dan jumlah produksi yang dicapai.

Peminimuman Biaya Produksi
Di dalam memikirkan aspek yang kedua, yaitu menentukan komposisi produksi yang akan meminimumkan biaya produksi, produsen perlu memperhatiakn (i) besarny pembayaran kepada faktor produksi tambahan yang akan digunakan, dan (ii) besarnya pertambahan hasil penjualan yang diwujudkan oleh faktor produksi yang ditambah tersebut. Prinsip yang harus dipegang produsen adalah “mengambil unit tambahan faktor produksi yang biaya per rupiahnya akan menghasilkan tambahan nilai penjualan yang paling maksimum”.

Jangka Pendek Dan Jangka Panjang
            Jangka pendek apabila sebagian dari faktor produksi dianggap tetap jumlahnya. Faktor produksi yang dianggap tetap adalah faktor modal seperti, mesin-mesin dan perlatannya, alat-alat produksi lainnya, dan bangunan perusahaan. Sedangkan faktor produksi yang dimisalkan dapat mengalami perubahan adalah tenaga kerja.
            Dalam jangka panjang semua faktor produksi dapat mengalami perubahan. Ini berarti bahwa dalam jangka panjang setiap faktor produksi dapat ditambah jumlahnya kalau memang hal tersebut diperlukan. Di dalam jangka panjang perusahaan dapat menyesuaikan dengan perubahan-perubahan yang berlaku di pasar. Jumlah alat-alat produksi dapat ditambah, penggunaan mesin-mesin dapat dirombak dan dipertinggi efisiensinya, jenis-jenis barang baru dapat diproduksi, dan teknologi produksi ditingkatkan.
Firma dan Industri
        Dalam teori ekonomi firma atau perusahaan adalah suatu badan usaha yang menggunakan faktor-faktor produksi untuk menghasilkan barang-barang yang dibutuhkan masyarakat. Dalam teori biaya produksi diterangkan besarnya berbagai jenis biaya produksi (biaya produksi total, baiay produksi rata-rata, dan berbagai jenis pengertian biaya lainnya) yang dikeluarkan untuk menghailkan berbagai jumalh produksi.
            Dalam teori ekonomi Industri adalah perusahaan yang menjalankan operasi dalam kegiatan ekonomi yang tergolong ke dalam sektor sekunder. Kegiatan seperti itu antara lain ialah pabrik tekstil, pabrik perakit, atau pembuat mobil, dan pabrik pembuat minuman ringan. Dala teori ekonomi istilah industri diatrikan sebagai kumpulan firma-firma yang menghasilkan barang yang sama atau sangat bersamaan yang terdapat dalam suatu pasar

Sumber
Sukirno Sadono, S.E., M.S., SC. 2008. MIKRO EKONOMI TEORI PENGANTAR, Edisi 3-23. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Opini:

Menurut saya materi tentang teori produksi dan kegiatan perusahaan ini menjelaskan bagaimana hubungan yang erat antara teori produksi dengan teori fungsi pengeluaran. Hanya saja yang membedakan keduanya ialah jangka pendek dan jangka panjang yang dipengaruhi oleh hukum produksi marjinal yang semakin berkurang. Dan bagaimana cara memecahkan suatu persoalan dalam perusahaan memaksimumkan keuntungan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar