Teori tingkah laku konsumen memberikan
latar belakang yang penting di dalam memahami sifat permintaan para pembeli di
pasar. Yang akan mendorong para pembeli menaikkan permintaannya terhadap suatu
barang apabila harganya turun dan mengurangkan pembeliannya sekiranya harga
naik.
Faktor yang mempengaruhi penawaran
adalah biaya produksi. Dalam persaingan sempurna penawaran ditentukan oleh biaya marjinal, yaitu biaya yang
dibelanjakan untuk menambah satu unit lagi produksi. Faktor-faktor produksi
akan digunakan untuk menghasilkan barang yang akan diproduksikan.
Bentuk-Bentuk
Organisasi Perusahaan
Organisasi perusahaan dapat
dibedakan kepada tiga bentuk organisasi yang pokok, yaitu: perusahaan perseorangan, firma dan perseroan terbatas. Disamping itu ada pula perusahaan Negara dan perusahaan yang dikendalikan secara koperasi.
Perusahaan
Perseorangan
Perusahaan perseorangan adalah organisasi
perusahaan yang terbanyak jumlahnya dalam setiap perekonomian. Tetapi
sumbangannya kepada keseluruhan produksi nasional tidaklah terlalu besar (jauh
lebih kecil dari perusahaan perseorangan terbatas) karena kebanyakan dari usaha
tersebut dilakukan secara kecil-kecilan, yaitu modalnya tidak begitu besar dan
begitu pula halnya dengan hasil produksi dan penjualannya. Contoh dari perusahaan seperti itu adalah
penjual sate, restoran, toko kelontong, dan toko makanan dan minuman.
Keuntungan terpenting dari perusahaan perseorangan adalah kebebasan yang tidak
terbatas yang dimiliki pemiliknya. Ia sepenuhnya menguasai perusahaan tersebut
dan dapat melakukan apa pun tindakan yang dianggapnya akan menguntungkan
usahanya. Kelemahan utama dari perusahaan perseorangan adalah modalnya kecil
dan sukar untuk memproleh pinjaman.
Perusahaan
Perkongsian Atau Firma
Organisasi perusahaan ini adalah
organisasi perusahaan yang dimiliki oleh beberapa orang. Mereka bersepakat
untuk secara bersama menjalankan suatu usaha dan membagi keuntungan yang
diperoleh berdasarkan perjanjian yang telah disepakati bersama. Modal
perusahaan dikumpulkan dari anggota-anggota perkongsian itu. Adakalanya mereka
juga meminjam modal dari lembaga-lembaga keuntungan. Di samping kemungkinan memperoleh
modal yang lebih banyak, kebaikan lain dari perusahaan perkongsian adalah
tanggung jawab bersama di dalam menjalankan perusahaan. Setiap anggota
perkongsian mempunyai tugas untuk menjalankan dan mengembangkan perusahaan yang
mereka dirikan.
Perseroan
Terbatas
Organisasi perseroan terbatas adalah
bentuk perusahaan yang paling penting. Kebaikan yang terpenting dari perseroan
terbatas adalah di dalam kemampuannya memperoleh modal. Perusahaan yang
terbentuk perseroan terbatas dapat mengumpulkan modal secara mengeluarkan
saham, suatu bentuk suarat berharga yang menyatakan bahawa pemegangnya adalah
menjadi salah seorang pemilik perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut.
Dengan mengeluarkan saham-saham perusahaan, dan menjualnya kepada masyarakat, perseroan
terbatas dapat mengumpulkan modal sebesar yang diinginkan. Pemegang saham bebas
untuk menentukan besarnya saham yang dimilikinya. Kalau uangnnya sedikit,
sedikitlah saham yang dibelinya dan kalau uangnya banyak, ia dapat membeli
saham lebih banyak.
Bentuk Lain
Organisasi Perusahaan
Organisasi
perusahaan yang bentuknya sedikit berbeda dari ketiga jenis yang diuraikan di
atas, yaitu: perusahaan Negara dan usaha koperasi.
Perusahaan
Milik Negara
Perusahaan ini lebih dikenal sebagai
BUMN (Badan Usaha Milik Negara). Perusahaan Negara dikelola seperti perusahaan
perseroan terbatas. Perbedaannya terletak pada pemilikan perusahaan tersebut,
yaitu saham-saham dari perusahaan Negara adalah dimiliki oleh pemerintah.
Perusahaan pemerintah berkecimpung di dalam berbagai kegiatan ekonomi. Di
hamper setiap Negara perusahaan pemerintah biasanya menjalankan kegiatan
menyediakan jasa-jasa yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat seperti
perusahaan-perusahaan menyediakan listrik, air, hiburan radio, dan televisi,
jasa pos dan telekomunikasi, dan perusahaan pengangkutan. Banyak pula yang
menjalankan kegiatan-kegiatan yang bersaing dengan kegiatan swasta. Beberapa
contohnya adalah perusahaan perkebunan, perusahaan bank perdagangan, perusahaan
asuransi, perusahaan minyak, dan perusahaan kontraktor jalan dan bangunan.
Perusahaan
Koperasi
Perusahaan koperasi adalah
perusahaan yang didirikan bukan untuk mencari keuntungan tetapi untuk
melindungi kepentingan para anggotanya. Perusahaan koperasi dapat dibedakan
menjadi tiga jenis: Koperasi Konsumsi, Koperasi
Produksi, dan Koperasi Kredit. Koperasi Konsumsi menjalankan kegiatan
membeli barang-barang dan kemudian menjualnya kepada para anggota. Keuntungan
dari usaha ini kemudian dibagikan kembali kepada para anggotanya. Koperasi Produksi berusaha agar hasil
produksi para anggotanya dapat dijual dengan harga yang tinggi dan tidak
ditindas para tengkulak atau para pembeli. Koperasi
Kredit adalah badan pinjam-meminjam yang meminjamkan uang kepada para
anggotanya dengan tingkat bunga yang relatif rendah.
Tujuan
Perusahaan: Memaksimumkan Keuntungan
Dalam teori ekonomi, pemisalan
terpenting dalam analisis kegiatan perusahaan adalah “mereka akan melakukan kegiatan memproduksi sampai kepada tingkat
dimana keuntungan mereka mencapai jumlah yang maksimum”. Berdasarkan kepada
pemisalan ini dapat ditunjukkan pada tingkat kapasitas memproduksi yang
bagaimana perusahaan akan menjalankan kegiatan usahanya.
Dalam praktek, ada perusahaan yang
menekankan kepada volume penjualan da nada pula yang memasukkan pertimbangan
politik dalam menentukan tingkat produksi yang akan dicapai. Ada pula
perusahaan yang lebih menekankan kepada usaha untuk mengabdi kepada kepentingan
masyarakat dan kurang memperhatikan tujuan mencari keuntungan yang maksimum.
Tetapi, disamping menyadari kenyataan tersebut perlu juga diingat bahwa pada
sebagian perusahaan, tujuan memaksimumkan keuntungan tetap merupakan tujuan
yang paling penting.
Cara
Mencapai Tujuan Memaksimumkan Keuntungan
Keuntungan atau kerugian adalah
perbedaan antara hasil penjualan dan biaya produksi. Keuntungan diperoleh apabila hasil penjualan melebihi dari biaya
produksi, dan kerugian akan dialami
apabila hasil penjualan kurang dari biaya produksi.
Dalam usaha untuk memproduksikan
barang-barang yang diperlukan masyarakat, dan memperoleh keuntungan maksimum
dari perusahaan tersebut, masalah pokok yang harus dipecahkan produsen adalah:
“Bagaimanakah komposisi dari faktor-faktor produksi yang digunkan dan untuk
masing-masing faktor produksi tersebut berapakah jumlah yang akan digunakan?”
Dalam memecahkan persoalan ini dua aspek harus dipikirkan, yaitu:
·
Komposisi
faktor produksi yang bagaimana perlu digunakan untuk menciptakan tingkat
produksi yang tinggi?
·
Komposisi
faktor produksi yang bagaimana akan meminimumkan biaya produksi yang
dikeluarkan untuk mencapai satu tingkat produksi tertentu?
Fungsi
Produksi
Hubungan di antara faktor-faktor
produksi dan tingkat produksi yang diciptakannya dinamakan fungsi produksi. Faktor-faktor produksi dapat dibedakan menjadi
empat golongan, yaitu tenaga kerja, tanah, modal, dan keahlian keusahawan.
Dengan demikian, di dalam menggambarkan hubungan di antara faktor produksi yang
digunakan dan tingkat produksi yang dicapai, yang digambarkan adalah hubungan
di anatar jumlah tenaga kerja yang digunakan dan jumlah produksi yang dicapai.
Peminimuman
Biaya Produksi
Di dalam memikirkan aspek yang kedua,
yaitu menentukan komposisi produksi yang akan meminimumkan biaya produksi,
produsen perlu memperhatiakn (i) besarny pembayaran kepada faktor produksi
tambahan yang akan digunakan, dan (ii) besarnya pertambahan hasil penjualan
yang diwujudkan oleh faktor produksi yang ditambah tersebut. Prinsip yang harus
dipegang produsen adalah “mengambil unit
tambahan faktor produksi yang biaya per rupiahnya akan menghasilkan tambahan
nilai penjualan yang paling maksimum”.
Jangka
Pendek Dan Jangka Panjang
Jangka
pendek apabila sebagian dari faktor produksi dianggap tetap jumlahnya.
Faktor produksi yang dianggap tetap adalah faktor modal seperti, mesin-mesin
dan perlatannya, alat-alat produksi lainnya, dan bangunan perusahaan. Sedangkan
faktor produksi yang dimisalkan dapat mengalami perubahan adalah tenaga kerja.
Dalam jangka panjang semua faktor produksi dapat mengalami perubahan. Ini
berarti bahwa dalam jangka panjang setiap faktor produksi dapat ditambah
jumlahnya kalau memang hal tersebut diperlukan. Di dalam jangka panjang
perusahaan dapat menyesuaikan dengan perubahan-perubahan yang berlaku di pasar.
Jumlah alat-alat produksi dapat ditambah, penggunaan mesin-mesin dapat dirombak
dan dipertinggi efisiensinya, jenis-jenis barang baru dapat diproduksi, dan
teknologi produksi ditingkatkan.
Firma
dan Industri
Dalam teori ekonomi firma atau perusahaan
adalah suatu badan usaha yang menggunakan faktor-faktor produksi untuk
menghasilkan barang-barang yang dibutuhkan masyarakat. Dalam teori biaya
produksi diterangkan besarnya berbagai jenis biaya produksi (biaya produksi
total, baiay produksi rata-rata, dan berbagai jenis pengertian biaya lainnya)
yang dikeluarkan untuk menghailkan berbagai jumalh produksi.
Dalam teori ekonomi Industri adalah perusahaan yang
menjalankan operasi dalam kegiatan ekonomi yang tergolong ke dalam sektor
sekunder. Kegiatan seperti itu antara lain ialah pabrik tekstil, pabrik
perakit, atau pembuat mobil, dan pabrik pembuat minuman ringan. Dala teori
ekonomi istilah industri diatrikan sebagai kumpulan
firma-firma yang menghasilkan barang yang sama atau sangat bersamaan yang
terdapat dalam suatu pasar.
Sumber:
Sukirno Sadono, S.E.,
M.S., SC. 2008. MIKRO EKONOMI TEORI PENGANTAR, Edisi 3-23. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada.
Opini:
Menurut
saya materi tentang teori produksi dan kegiatan perusahaan ini menjelaskan bagaimana
hubungan yang erat antara teori produksi dengan teori fungsi pengeluaran. Hanya
saja yang membedakan keduanya ialah jangka pendek dan jangka panjang yang
dipengaruhi oleh hukum produksi marjinal yang semakin berkurang. Dan bagaimana
cara memecahkan suatu persoalan dalam perusahaan memaksimumkan keuntungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar