Sabtu, 13 Desember 2014

Bisnis dan Teknologi 2

Memulai Bisnis Online Dengan Menggunakan Affiliate Marketing

Affiliate Marketing adalah salah satu cara untuk menghasilkan uang dari Internet. Kita akan mendapatkan uang jika kita berhasil ‘menjual’ sesuatu milik orang lain (orang lain ini kita sebut ‘merchat’ atau ‘affiliate merchat’. Sesuatu yang dijual ini bisa berupa barang, jasa, e-book, traffic, dan sebagainya.
Contohnya, kita tidak mempunyai produk apapun untuk dijual. Tapi kita bisa menghasilkan uang dengan menjualkan produk/jasa orang lain. Kalau kata sehari-harinya, tentu anda pernah mendengar istilah ‘MAKELAR’ atau ‘PERANTAR’, hanya saja ini dilakukan secara online di Internet. Kalau di dunia nyata, anda pernah dengar teman anda yang bekerja sebagai ‘Sales Asuransi’ atau ‘Broker Property’. Contoh di Broker Property misalnya ERA, Ray White, Century, dll), maka kita akan ‘menjualkan’ property orang lain, dan kita baru mendapatkan komisi kalau property itu terjual melalui kita. Kalau ada penjualan barulah kita dapat komisi. Kalau tidak ada penjualan, ya tidak ada komisi.
        ‘Merchat’ atau ‘Affiliate Merchat’ adalah orang/badan usaha yang memilik Produk/Jasa yang dipasrkan di Internet. Sementara orang yang membantu ‘Affiliate Merchant’ untuk memasarkan produknya, kita sebut sebagai ‘Affiliate Marketers’, atau ‘Affiliate’ saja, kadang ada juga yang menyebut sebagai ‘Associates’ atau ‘Program Partners’. Sebenarnya sama saja, tetapi beda istilah.
Untuk bekerja sama dengan ‘Affiliate Merchant’, tentunya kita harus mendaftar dulu untuk diterima sebagai ‘Affiliate Marketer’ mereka. ‘Affiliate Merchant’ ini menyediakan semacam ‘Affiliate Program’ khusus untuk mereka yang ingin menjadi ‘Affiliate Merketer’ mereka.
        Affiliate program mempunyai banyak istilah lain, contohnya: ‘Associate Program’,  ‘Bounty Program’, ‘Referer Program’, ‘Partner Program’, ‘Revenue Sharing Program’ dan sebagainya. Dimana semuanya sama saja, Cuma beda penyebutan.
         Satu ‘Affiliate Merchant’ bisa mempunyai ribuan bahkan jutaan ‘Affiliate Merketer’ di seluruh dunia yang memasarkan produk/jasa ‘Affiliate Merchant’ tersebut. Para ‘Affiliate Merketer’ juga bisa mendaftar pada puluhan/ratusan/ribuan penyedia ‘Affiliate Program’.
Adapun kelebihan dari Affiliate marketing, yaitu:
1.      Tidak ada biaya produksi - Tingginya biaya untuk mengembangkan dan membuat produk baru umumnya mencegah banyak orang untuk membuat produk sendiri. Dengan affiliate marketing, biaya produksi bukanlah sebuah masalah karena produk sudah dikembangkan dan sudah terbukti dengan uang merchant.
2.      Biaya awal yang rendah - Dibandingkan dengan membangun sebuah toko di pinggir jalan, menjadi seorang affiliate marketer hanyalah sebuah meja, komputer yang terkoneksi internet dan beberapa software bantu.
3.      Tidak ada biaya atau lisensi - Seorang distributor di dunia nyata seringkali harus membayar biaya lisensi untuk dapat memasarkan produk di area tertentu yang terbatas. Program affiliate berkebalikan, umumnya gratis untuk bergabung dan area yang menjadi target pemasaran tidak terbatas.
4.      Dapat menjual apa saja - Di negara modern dan maju, hampir semua barang dibeli secara online. Di masyarakat negara berkembangpun banyak barang mulai dibeli secara online seperti buku, software, elektronik, CD dan lain-lain. Ada puluhan ribu program affiliate yang bisa Anda pilih untuk dipromosikan.
5.      Tidak membutuhkan pengalaman sales / menjual - Ketika anda memulai affiliate marketing, Anda tidak membutuhkan pengalaman sales. Umumnya merchant menyediakan materi marketing yang bagus yang dapat digunakan di website affiliate yang kita buat.
6.      Tidak perlu ada karyawan - Setiap orang yang pernah membuat bisnis pasti tahu bagaimana rasanya memiliki karyawan. Saya pribadi pernah memulai perusahaan yang memiliki hanya 2-3 karyawan sampai dengan perusahaan yang memiliki lebih dari 50 karyawan. Jika saya bisa memilih, saya ingin memiliki omset perusahaan besar, tanpa ada karyawan, hidup akan terasa lebih menyenangkan. Hal itu dimungkinkan dengan bisnis affiliate marketing.
7.      Tidak menanggung biaya pemrosesan order - Untuk memproses order secara online, merchant perlu membayar biaya merchant account, fee pemrosesan kartu kredit, fee bila terjadi kartu kredit fraud / curian, fee refund / pembatalan order dll. Sesuatu yang tidak perlu ditanggung atau dipusingin oleh seorang affiliate marketer.
8.      Tidak perlu ada stok barang - Sebagai seorang affiliate marketer, Anda dapat menjual item besar seperti furniture, barang elektronik tanpa perlu pusing dengan tempat stok barang.
9.      Tidak perlu memproses order - Lupakan masalah yang bisa timbul karena mengumpulkan nama, alamat, kartu kredit dan lain-lain. Merchant yang menghandle semua itu.
10.  Tidak perlu repot melakukan pengiriman - Biaya dan keruwetan untuk menyiapkan dan mengirim produk ke pelanggan di seluruh dunia benar-benar menakutkan saya. Saya pernah di bisnis produksi kaset training pembicara top di Indonesia. Saat order lagi banyak-banyaknya, saya harus lembur-lembur untuk menyiapkan dan mengirim barang ke pemesan walaupun saya sudah ada karyawan untuk membantunya.

Kelemahan dari bisnis di internet dengan menjual produk sendiri dimana calon pembeli akan kesulitan untuk merasakan langsung produk yang akan dibelinya.

Sumber:

Bisnis dan Teknologi 1

Manfaat dan Kekurangan Internet Banking (E-Banking)
Akhir-akhir ini penggunaan internet seakan-akan tidak bisa dipisahkan dalam menunjang aktivitas dan kegiatan kita sehari-hari. Banyak aktivitas kita saat ini yang memerlukan koneksi internet sebagai penunjangnya. Penggunaan koneksi internet paling banyak digunakan dalam kegiatan bisnis. Dengan bantuan koneksi internet, pasal global pun terbuka bagi siapa saja tanpa harus mempermasalahkan jarak dan waktu. Sistem pembayaran barang dan jasa pun semakin mudah dengan adanya transaksi secara online.
Sehubungan dengan hal tersebut maka pengelola bank pun baik pemerintah maupun swasta sebagai pengelola dana masyarakat berlomba-lomba menciptakan sistem transaksi yang memungkinkan seseorang melakukan pembayaran ataupun transaki perbankan lainnya tanpa harus datang ke bank secara langsung. Sistem tersebut kini popular dengan sebutan e-Banking atau internet banking.
E-Banking atau electronic banking atau yang sering disebut internet banking merupakan suatu layanan yang diciptakan oleh bank (swasta maupun pemerintah) dengan memanfaatkan teknologi internet, sebagai media untuk melakukan berbagai macam transaksi yang berhubungan dengan transaksi perbankan. Layanan internet banking ini menggunakan jaringan internet sebagai perantara atau penghubung antara nasabah dan pihak bank. Selain itu, bentuk trasaksi yang dilakukan pun bersifat maya, atau tanpa memerlukan proses tatap muka antara nasabah dan petugas bank yang bersangkutan. Dengan kata lain internet banking merupakan kebalikan dari proses transaksi perbankan konvensional, dimana pada proses transaksi konvensional diperlukan tatap muka antara langsung antara pihak bank dan juga nasabah, maka hal itu tidak diperlukan jika kita menggunakan layanan internet banking ketika melakukan transaksi perbankan. Transaksi yang dilakukan pun bersifat maya, artinya semua transaksi dilakukan dengan dukungan koneksi internet dan tanpa tatap muka langsung dengan pihak bank. Dengan bermodalkan koneksi internet yang kita miliki, baik itu melalui PC, telefon genggam, maupun tablet, transaksi internet banking pun dapat kita lakukan dimanapun.
Saat ini hampir semua bank di Indonesia telah memiliki layanan internet banking. Berbagai macam transaksi pun dapat dilakukan secara online. Namun transaksi apa saja yang dapat kita lakukan melalui internet banking? Memang tidak semua bank memiliki jenis layanan internet banking yang sama, tetapi pada umumnya mereka memiliki layanan seperti di bawah ini. Berikut beberapa manfaat internet banking :

Cek saldo
Ingin melihat jumlah saldo yang kita miliki? Tidak perlu jauh-jauh datang ke bank atau ATM, cukup dengan memanfaatkan fasilitas internet banking maka kita sudah bisa mengetahui jumlah saldo yang ada di rekening kita dimana saja kita berada.

Pembayaran tagihan
Saat ini kita cukup mengakses akun kita melalui komputer ataupun telefon genggam untuk membayar tagihan kita sehari-hari seperti listrik, air,  telefon, pulsa, tagihan sekolah anak dan lainnya yang tentu saja sudah terintegrasi dengan pihak bank. Dengan proses yang cepat, maka pembayaran tagihan pun sudah bisa dilaksanakan tanpa harus datang langsung ke tempat pembayaran seperti biasa.

Transfer uang non tunai
Jika biasanya kita mendatangi ATM terdekat untuk melakukan transfer, maka dengan layanan internet banking kita cukup mengakses rekening kita melalui komputer maupun telefon, cukup dengan menuliskan nominal yang ingin kita transfer dari rekening kita ke rekening yang dituju, maka uang pun sudah berpindah secara cepat.

Pemesanan tiket
Bila kita berniat melakukan perjalanan menggunakan pesawat ataupun kereta api dan malas mengantri untuk membeli tiket, saat ini hal tersebut bisa dilakukan sambil asyik menonton televisi atau sambil membaca koran. Dengan memanfaatkan layanan internet banking, pemesanan tiket baik itu pesawat maupun kereta api bisa dilakukan tanpa harus datang ke bandara ataupun stasiun terdekat.

Isi Ulang Pulsa Elektrik
Anda bisa membeli pulsa elektrik untuk ponsel, modem, atau listrik anda dengan mudah. Pembelian pulsa ini sudah didukung oleh semua operator seluler di Indonesia. Jadi anda tidak perlu repot-repot datang ke outlet/counter pulsa hanya untuk mengisi ulang pulsa elektrik, harganya pun relatif lebih murah. Biasanya minimal pembelian adalah Rp 25.000 utnuk pulsa elektrik.

Pembayaran E- Commerce
Jika berminat ingin membeli tiket pesawat, hotel, barang-barang elektronik, buku, aksesoris, baju, game, dan lain-lain. Anda bisa melakukan pembayaran dengan menggunakan internet banking ke merchat2 yang sudah bekerja sama dengan pihak bank.

Tips Aman Bertransaksi dengan internet banking
Dengan adanya fasilitas internet Banking yang dibuat oleh bank, tidak menutup adanya kemungkinan tindakan-tindakan kejahatan cyber yang merugikan nasabah dari oknum yang tidak bertanggung jawab. Berikut ini sedikit tips untuk menjaga keamanan dalam bertransaksi via Internet Banking:
Pastikan anda mengunjungi Situs Resmi internet banking bank anda saat transaksi perbankan. Jangan terkecoh dengan situs-situs palsu yang mengatasnamakan bank. Jangan menginformasikan USERNAME dan PIN/PASSWORD internet banking anda, gantilah pin secara berkala.
Hapus History pada komputer setelah melakukan transaksi perbankan, terutama jika anda mengakses melalui komputer umum (warnet, kantor, wifi, dll).
Jangan meminjamkan/memindahtangankan/memberitahukan Pin Token Akses kepada pihak manapun. Pin token ini digunakan pada saat transfer, pembayaran, dn pembelian saja. Pastikan komputer  yang anda gunakan untuk mengakses internet banking terbebas dari Virus/ Worm, Trojan, Spyware, Malware, maupun Bot (robot).
Laporkan segera ke pihak Bank jika dirasa ada yang tidak wajar pada Akun Anda.

Sumber:

Jumat, 12 Desember 2014

UKM

Bubur Jagung 


Restoran yang secara khusus menyajikan bubur Jagung itu adalah ‘Aceh Jezz Bubur’. Kios bubur Teuku Chaidil yang terletak di Jalan Margonda, Depok, Jawa Barat. Restoran ini bisa dengan mudah kita temukan, karena tampilan warna restoran cenderung mencolok yaitu didominasi warna Kuning cerah kian memudahkan masyarakat yang lalu lalang untuk meliriknya. Pada bulan Ramadhan seperti saat ini ‘Aceh Jezz Bubur’ selalu ramai dikunjungi warga, terutama menjelang saat berbuka puasa.
Bubur jagung ini merupakan hasil inovasi Teuku Chaidil, lelaki asal Aceh. Awalnya usaha Chaidil menjual makanan khas Aceh yaitu Kanji Rumbi dan Bu Pedah. Namun, usahanya saat itu kuranglah diminiati. Akhirnya Chaidil pun beralih usaha bubur yang konon boleh dibilang banyak peminatnya. Chaidil yang dibantu sang isteri coba melakukan eksperimen dari menu yang disajikan dan eksperimen itu dilakukan guna menghindari kesan menu yang ditawarkan biasa-biasa saja. Hasilnya menu bubur jagung pun lahir dan begitu diapresiasi oleh banyak pengunjung.


Kini, menu bubur jagung boleh dibilang yang paling laris dipesan pelanggannya. Berkat kesuksesan bubur jagung, pada tahun 2008 Chaidil membuka cabang di Aceh dengan menu serupa. Hingga saat ini Chaidil telah memiliki cabang lainnya selain di Margonda Raya yaitu di Jalan Alternatif Cibubur.
Yang menarik dari bahan baku yang digunakan sampai strategi pemasaran, bubur jagung yang dijual Chaidil memang banyak kelebihannya. Motto yang dipakai juga menarik perhatian: ‘ Jangan Beli, Nanti Bisa Ketagihan’ motto yang benar-benar membuat orang datang untuk merasakan bubur jagung Chaidil.
Usaha bubur jagung Aceh menggunakan bahan-bahan yang berkualitas nomor satu ataupun impor. Menurut pemilik bahan-bahan tersebut akan menghasilkan kualitas output yang lebih baik sehingga tidak akan mengecewakan pelanggan. Pemilik bukan berarti tidak mencintai produk lokal, hanya saja bahan lokal tersebut sudah dicoba namun kualitasnya kurang memuaskan. Namun jika memang ada bahan lokal yang kualitasnya cocok maka pemilik pun tidak akan segan menggunakannya. Untuk resep bubur jagung pada awalnya pemilik mendapatkannya dengan browsing di internet. Resep yang ada tidak langsung digunakan oleh pemilik. Beliau melakukan sedikit inovasi dengan mengubah resep awal dan metode yang digunakan secara bertahap hingga menjadi bubur jagung yang ada seperti sekarang. Jagung manis yang tidak terlalu masak, tapi tidak juga terlalu muda tapi harus berbutir besar. Proses pembuatannya, jagung tersebut diserut. Setelah itu dicuci, sebelum akhirnya dimasukkan ke dandang yang sudah berisi air mendidih. Supaya rasa buburnya enak, Chaidil menggunakan air mineral. Tanpa pewarna dan pelezat. Gula yang digunakan juga murni. Setelah jagung matang, tak lupa masukkan biji mutiara, santan, gula, garam, dan susu. Sedangkan untuk aroma, daun pandan menjadi pilihan. Hingga saat ini bubur jagung memproduksi 700 porsi bubur jagung tiap harinya untuk kios di daerah Depok dan Jakarta.
Sistem penjualan yang dijalankan Chaidil menerapkan konsep yang berbeda yaitu disini lebih kepada sistem take away (dibawa pulang). Keunikan lain pada ‘Aceh Jezz Bubur’ adalah semua pegawainya laki-laki yang diseragamkan baju koko dan kopiah. Hal itu sengaja dijalankan dengan pertimbangan pelaksanaan syariat Islam layaknya yang diberlakukan di daerah asal Chaidil. Nuansa Islami telah mewarnai usaha bubur miliknya.
Penerapan sistem take away adalah untuk menghindari tercampurnya pria dan wanita yang bukan muhrimnya. Disamping itu, mempertimbangkan kondisi lalu lintas Depok yang rawan macet, mengingat lokasi kiosnya berada di pinggir jalan.
Selain bubur jagung, ‘Aceh Jezz Bubur’ juga menawarkan enam varian bubur dengan harga terjangkau yang dijamin tak kalah nikmat, yakni bubur ketan saus durian, bubur sagu, bubur jali, bubur ketan hitam, bubur kacang hijau dan bubur sumsum.
Chaidil percaya bubur adalah makanan yang disukai banyak warga Indonesia. Terbukti dengan hampir di setiap daerah mempunyai makanan bubur dengan beraneka nama. Untuk itulah dia memikirkan secara serius penjualan buburnya, di tengah banyaknya pedagang bubur yang tak menggarap usahanya dengan profesional.
Kios buka setiap hari dari pukul 15.00 hingga 23.00 WIB. Namun jangan datang ketika waktu salat. Sebab, Chaidil pasti menutup tempat usahanya. Kebersihan juga menjadi perhatian utama di kiosnya. Hingga saat ini banyak masyarakat yang suka. Bukan hanya bubur, tapi juga sistem penjualan yang dilakukan. Untuk ke depannya, Chaidil akan memberi kesempatan banyak orang melalui program waralaba. Dia yakin usaha yang ditawarkan ini akan memberi keuntungan lebih besar kepada siapa saja yang mau berusaha dengan cara jujur dan tetap selalu mengedepankan syariat Islam.

Sumber:

https://viewords.wordpress.com/2012/11/02/548/

Kamis, 04 Desember 2014

Organisasi Non Profit

Wisma Tuna Ganda Palsigunung

Sejarah
Wisma Tuna Ganda berawal dari inisiatif Ibu Siti Zahra Goenawan, istri Raden Goenawan, tokoh pergerakan Sarekat Islam yang mendirikan Roemah Piatoe Moeslimin sebelum Indonesia merdeka, yakni pada tahun 1931. Lokasi pertama rumah piatu tersebut terletak di Jalan Prapattan, Batavia Centrum yang dimulai dari dua orang anak asuh. Rumah piatu ini kemudian  berpindah tempat dua kali lagi sebelum menempati dua lokasi: sekretariat Yayasan di Jl. Kramat Raya, Jakarta Pusat yang juga menjadi asrama panti asuhan dan sekolah muslimin serta  asrama panti sosial Wisma Tuna Ganda  Palsigunung di Jl. RayaBogor, Cimanggis, Depok.
Empat tujuan pokok Yayasan Rumah Piatu Muslimin adalah membantu anak-anak yatim piatu, terlantar serta penyandang cacat ganda agar memperoleh hak dan memiliki kesempatan yang sama untuk tumbuh dan berkembang, memberikan penyantunan, pengasuhan, pendidikan dan pelajaran agama Islam secara cuma-cuma kepada anak-anak yatim piatu, anak-anak miskin dan terlantar, memberikan pelayanan sosial bagi perseorangan sebagai penyandang masalah kesejahteraan sosial dan mengembangkan sistem pelayanan di bidang usaha kesejahteraan sosial.
Wisma Tuna Ganda mengkhususkan diri untuk menyantuni, merawat dan merehabilitasi anak-anak penyandang cacat ganda (mental serta fisik) dan tercatat sebagai panti sosial cacat ganda pertama di Indonesia. Saat ini jumlah anak yang dirawat sebanyak 16 anak laki-laki dan 14 anak perempuan. Sejak berdiri pada Maret 1975, Wisma Tuna Ganda merawat 91 orang anak cacat ganda.  
Anak berkebutuhan khusus (cacat ganda), pada awal sebelum penerimaan di Wisma Tuna Ganda mengalami tahap assesment awal dan identifikasi serta registrasi, dimana assesment awal dilakukan pada penerimaan rujukan baik dari rumah sakit dan panti, sedangkan untuk identifikasi dan registrasi biasa dilakukan berasal langsung dari orang tua atau pun keluarga anak, lalu anak di identifikasi berdasarkan latar belakang anak, daftar riwayat hidup anak. Untuk registrasi berdasarkan persyaratan penerimaan yang telah dijelaskan diatas.
Setelah melakukan assesment awal, identifikasi dan juga registrasi maka anak dapat berada di shelter atau panti dengan tinggal didalam panti. Setelah itu, anak sudah menjadi bagian dari panti yaitu anak asuh, maka dilakukan assesment lanjutan yaitu assesment masalah dan kebutuhan, ternyata setelah di assesment dari 91 orang penyandang cacat dengan 57 laki-laki dan 34 perempuan, maka didapat hasil assesment pada keadaan anak seperti yang telah disebutkan diatas.
Maka setelah mengetahui keadaan anak lalu diberikan penyantunan. Perawatan dan juga rehabilitas. Tahap terakhir yaitu terminasi.

Jenis Kegiatan

Fisioterapi
Merupakan tempat untuk melakukan terapi, sebagai upaya anak-anak untuk menghilangkan sedikit demi sedikit kekakuan (palsik) yang dialaminya. Penyandang cacat yang mengikuti fisioterapi adalah mereka yang mengalami gangguan dalam perkembangan motorik kasar sehingga mereka tidak mampu terlentang, miring, terlungkap, duduk, merangkak, merembet, berdiri, berjalan, melompat, dan meloncat.

Kelas
Merupakan tempat bagi anak-anak Wisma Tuna Ganda Palsigunung untuk bermain bersama dengan pengasuh dan pengajar yang ada, agar mereka terbiasa terus berlatih dan dapat juga menghilangkan rasa jenuh. Pendidikan yang di berikan didalam kelas bukan merupakan pendidikan yang berasal dari kurikulum Sekolah Luar Biasa (SLB) karena semua anak rawat Wisma Tuna Ganda merupakan penyandang cacat grahita atau cacat mental sehingga yang diajarkan untuk mereka adalah hal-hal yang bersifat sederhana yang mudah dipahami oleh mereka, seperti terapi wicara dan terapi bermain. Kurikulum disesuaikan dengan kondisi anak di dalam panti, sehingga kurikulum dibuat oleh pengajar dari pihak Wisma Tuna Ganda.

Perawatan Medis
Dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada klien, Wisma Tuna Ganda Palsigunung bekerja sama dengan rumah sakit dan puskesmas terdekat. Di dalam panti terdapa klinik kesehatan yang diperuntukkan bagi anak rawat dan karyawan panti dimana terdapat dokter umum yang praktek setiap 1 minggu sekali untuk mengontrol kesehatan anak asuh Wisma Tuna Ganda. Di dalam panti bila terjadi gangguan kesehatan pada karyawan Wima Tuna Ganda maka dapa melakukan konsultasi dengan dokter mengenai penyakit yang dialaminya.

Pemenuhan Kebutuhan Pokok
Sejak masuk Wisma Tuna Ganda Palsigunung, setiap kilen akan dipenuhi dan dilayani kebutuhan pokoknya sepeti sandang, pangan, dan papan.

Pemberian Perawatan
Setiap klien yang masuk di Wisma Tuna Ganda Palsigunung dirawat dan diasuh secara terus menerus selam 24 jam.

Sumber:

Selasa, 11 November 2014

Zaman Praklasik

Mazhab Physiokrasi

Francois Quesnay (1694-1774); A.R.J. Turgot (1727-1781)
Para pemikir ekonomi yang termasuk mazhab Physiokrasi sangat berpengaruh dalam abad XVII, terutama pada pertengahan abad tersebut. Di antara mereka yang paling menonjol ialah dua pakar berbangsa Perancis yang disebut di atas. Ulasan dalam bagian ini berkisar pada pokok-pokok pemikiran yang dipaparkan oleh Quesnay dan Turgot.
Dengan sengaja kini telah digunakan pengertian kata “mazhab”. Sebab berbeda dengan gagasan-gagasan para pengarang dari zaman Merkantilisme, pola dan garis pemikiran yang disusun dan diungkapkan oleh golongan physiokrat sudah berwujud suatu kerangka dasar analisis tertentu mengenai masalah-masalah ekonomi dalam kehidupan masyarakat. Hakikat analisisnya ialah bahwa kegiatan ekonomi berjalan menurut suatu pola arus lingkaran (circular flow) yang menyangkut peredaran barang dan peredaran uang. Untuk pertama kalinya proses produksi, tukar-menukar (pemasaran) dan konsumsi dilihat dalam keterkaitannya satu dengan yang lainnya. Selain itu arus lingkaran yang dimaksud mencakup proses reproduksi secara berulang yang menyangkut matarantai-matarantai produksi, pemasaran, dan konsumsi.
Bertentangan dengan pandangan Merkantilisme, para physiokrat mengutamakan arti pentingnya sektor pertanian. Kegiatan pertanian bahkan dianggap sebagai satu-satunya sektor produktif yang menghasilkan suatu surplus produksi secara netto (produit net) untuk masyarakat.
Francois Quesnay di zamannya sudah memberi isyarat akan bahaya yang tidak dapat diremehkan karena potensi pertanian dirongrong dan kekuatan hidup kaum tani terus diisap. Perpajakan dan pemungutan, bebannya secara langsung dan tidak langsung dilimpahkan pada pertanian dan golongan petani produsen.
Istilah physiokrasi untuk pertama kalinya digunakan oleh Quesnay. Pengertian kata tersebut berasal dari Bahasa Yunani Kuno dan merupakan penyatuan dari istilah physis (fisika, ilmu alam) dan cratos (kekuatan, kekuasaan). Pemikiran para physiokrat mengenai tata susunan masyarakat pada umumnya, tata susunan ekonomi khususnya, berakar pada falsafah dasar dan haluan pandangan bahwa penataannya diatur (seharusnya) menurut kekuatan-kekuatan hukum alam, yaitu the natural order of things atau the order of things according to natural law.
Kehidupan masyarakat harus berlangsung sesuai dengan hukum kekuatan-kekuatan yang secara alamiah harus mengatur hubungan di antara para individu warga masyarakat. Pemahaman mengenai berlakunya kekuatan hukum alam itulah yang seharusnya dan sewajarnya dijadikan pedoman dasar untuk pengaturan dan pengelolaan kebijaksanaan suatu masyarakat dan Negara.
Francois Quesnay, Analyse Du Tableau Economique (1758), bangsa Perancis sebenarnya seorang dokter kesehatan. Namanya menjadi tenar sebagai seorang ahli bedah, khususnya mengenai ilmu dan teknik pengeluaran darah pasien. Quesnay kemudian diangkat sebagai anggota Akademi Ilmu Pengetahuan (Academic des Sciences), sebuah lembaga ilmiah yang paling berwibawa di Perancis. Sejak awal tahun 1750-an Quesnay semakin mencurahkan perhatiannya dan pemikirannya terhadap masalah-masalah ekonomi, khususnya yang menyangkut pertanian. Ia mengamati kemunduran yang berlangsung di bidang pertanian dan menjadi sangat prihatin atas nasib golongan petani produsen yang kehidupannya begitu tertekan.
Jasa sumbangan pikiran Quesnay dalam ilmu ekonomi berkisar pada penyajiannya tentang proses ekonomi masyarakat dalam pola arus lingkaran peredaran (barang dan uang) berdasarkan suatu proses reproduksi secara berulang dan pada saran pendapatnya tentang sumber dan sifat sesuatu surplus netto dalam produksi masyarakat (produit net).

SUMBER:

Djojohadiksumo, Sumitro. 1991. Perkembangan Pemikiran Ekonomi. Buku Pertama. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, PT Intermasa.

Jumat, 07 November 2014

Teori Produksi dan Kegiatan Perusahaan

Teori tingkah laku konsumen memberikan latar belakang yang penting di dalam memahami sifat permintaan para pembeli di pasar. Yang akan mendorong para pembeli menaikkan permintaannya terhadap suatu barang apabila harganya turun dan mengurangkan pembeliannya sekiranya harga naik.
Faktor yang mempengaruhi penawaran adalah biaya produksi. Dalam persaingan sempurna penawaran ditentukan oleh biaya marjinal, yaitu biaya yang dibelanjakan untuk menambah satu unit lagi produksi. Faktor-faktor produksi akan digunakan untuk menghasilkan barang yang akan diproduksikan.

Bentuk-Bentuk Organisasi Perusahaan
            Organisasi perusahaan dapat dibedakan kepada tiga bentuk organisasi yang pokok, yaitu: perusahaan perseorangan, firma dan perseroan terbatas. Disamping itu ada pula perusahaan Negara dan perusahaan yang dikendalikan secara koperasi.

Perusahaan Perseorangan
            Perusahaan perseorangan adalah organisasi perusahaan yang terbanyak jumlahnya dalam setiap perekonomian. Tetapi sumbangannya kepada keseluruhan produksi nasional tidaklah terlalu besar (jauh lebih kecil dari perusahaan perseorangan terbatas) karena kebanyakan dari usaha tersebut dilakukan secara kecil-kecilan, yaitu modalnya tidak begitu besar dan begitu pula halnya dengan hasil produksi dan penjualannya.  Contoh dari perusahaan seperti itu adalah penjual sate, restoran, toko kelontong, dan toko makanan dan minuman. Keuntungan terpenting dari perusahaan perseorangan adalah kebebasan yang tidak terbatas yang dimiliki pemiliknya. Ia sepenuhnya menguasai perusahaan tersebut dan dapat melakukan apa pun tindakan yang dianggapnya akan menguntungkan usahanya. Kelemahan utama dari perusahaan perseorangan adalah modalnya kecil dan sukar untuk memproleh pinjaman.

Perusahaan Perkongsian Atau Firma
            Organisasi perusahaan ini adalah organisasi perusahaan yang dimiliki oleh beberapa orang. Mereka bersepakat untuk secara bersama menjalankan suatu usaha dan membagi keuntungan yang diperoleh berdasarkan perjanjian yang telah disepakati bersama. Modal perusahaan dikumpulkan dari anggota-anggota perkongsian itu. Adakalanya mereka juga meminjam modal dari lembaga-lembaga keuntungan. Di samping kemungkinan memperoleh modal yang lebih banyak, kebaikan lain dari perusahaan perkongsian adalah tanggung jawab bersama di dalam menjalankan perusahaan. Setiap anggota perkongsian mempunyai tugas untuk menjalankan dan mengembangkan perusahaan yang mereka dirikan.

Perseroan Terbatas
            Organisasi perseroan terbatas adalah bentuk perusahaan yang paling penting. Kebaikan yang terpenting dari perseroan terbatas adalah di dalam kemampuannya memperoleh modal. Perusahaan yang terbentuk perseroan terbatas dapat mengumpulkan modal secara mengeluarkan saham, suatu bentuk suarat berharga yang menyatakan bahawa pemegangnya adalah menjadi salah seorang pemilik perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut. Dengan mengeluarkan saham-saham perusahaan, dan menjualnya kepada masyarakat, perseroan terbatas dapat mengumpulkan modal sebesar yang diinginkan. Pemegang saham bebas untuk menentukan besarnya saham yang dimilikinya. Kalau uangnnya sedikit, sedikitlah saham yang dibelinya dan kalau uangnya banyak, ia dapat membeli saham lebih banyak.

Bentuk Lain Organisasi Perusahaan
Organisasi perusahaan yang bentuknya sedikit berbeda dari ketiga jenis yang diuraikan di atas, yaitu: perusahaan Negara dan usaha koperasi.

Perusahaan Milik Negara
            Perusahaan ini lebih dikenal sebagai BUMN (Badan Usaha Milik Negara). Perusahaan Negara dikelola seperti perusahaan perseroan terbatas. Perbedaannya terletak pada pemilikan perusahaan tersebut, yaitu saham-saham dari perusahaan Negara adalah dimiliki oleh pemerintah. Perusahaan pemerintah berkecimpung di dalam berbagai kegiatan ekonomi. Di hamper setiap Negara perusahaan pemerintah biasanya menjalankan kegiatan menyediakan jasa-jasa yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat seperti perusahaan-perusahaan menyediakan listrik, air, hiburan radio, dan televisi, jasa pos dan telekomunikasi, dan perusahaan pengangkutan. Banyak pula yang menjalankan kegiatan-kegiatan yang bersaing dengan kegiatan swasta. Beberapa contohnya adalah perusahaan perkebunan, perusahaan bank perdagangan, perusahaan asuransi, perusahaan minyak, dan perusahaan kontraktor jalan dan bangunan.

Perusahaan Koperasi  
            Perusahaan koperasi adalah perusahaan yang didirikan bukan untuk mencari keuntungan tetapi untuk melindungi kepentingan para anggotanya. Perusahaan koperasi dapat dibedakan menjadi tiga jenis: Koperasi Konsumsi, Koperasi Produksi, dan Koperasi Kredit. Koperasi Konsumsi menjalankan kegiatan membeli barang-barang dan kemudian menjualnya kepada para anggota. Keuntungan dari usaha ini kemudian dibagikan kembali kepada para anggotanya. Koperasi Produksi berusaha agar hasil produksi para anggotanya dapat dijual dengan harga yang tinggi dan tidak ditindas para tengkulak atau para pembeli. Koperasi Kredit adalah badan pinjam-meminjam yang meminjamkan uang kepada para anggotanya dengan tingkat bunga yang relatif rendah.

Tujuan Perusahaan: Memaksimumkan Keuntungan
            Dalam teori ekonomi, pemisalan terpenting dalam analisis kegiatan perusahaan adalah “mereka akan melakukan kegiatan memproduksi sampai kepada tingkat dimana keuntungan mereka mencapai jumlah yang maksimum”. Berdasarkan kepada pemisalan ini dapat ditunjukkan pada tingkat kapasitas memproduksi yang bagaimana perusahaan akan menjalankan kegiatan usahanya.
Dalam praktek, ada perusahaan yang menekankan kepada volume penjualan da nada pula yang memasukkan pertimbangan politik dalam menentukan tingkat produksi yang akan dicapai. Ada pula perusahaan yang lebih menekankan kepada usaha untuk mengabdi kepada kepentingan masyarakat dan kurang memperhatikan tujuan mencari keuntungan yang maksimum. Tetapi, disamping menyadari kenyataan tersebut perlu juga diingat bahwa pada sebagian perusahaan, tujuan memaksimumkan keuntungan tetap merupakan tujuan yang paling penting.

Cara Mencapai Tujuan Memaksimumkan Keuntungan
Keuntungan atau kerugian adalah perbedaan antara hasil penjualan dan biaya produksi. Keuntungan diperoleh apabila hasil penjualan melebihi dari biaya produksi, dan kerugian akan dialami apabila hasil penjualan kurang dari biaya produksi.
Dalam usaha untuk memproduksikan barang-barang yang diperlukan masyarakat, dan memperoleh keuntungan maksimum dari perusahaan tersebut, masalah pokok yang harus dipecahkan produsen adalah: “Bagaimanakah komposisi dari faktor-faktor produksi yang digunkan dan untuk masing-masing faktor produksi tersebut berapakah jumlah yang akan digunakan?” Dalam memecahkan persoalan ini dua aspek harus dipikirkan, yaitu:
·         Komposisi faktor produksi yang bagaimana perlu digunakan untuk menciptakan tingkat produksi yang tinggi?
·         Komposisi faktor produksi yang bagaimana akan meminimumkan biaya produksi yang dikeluarkan untuk mencapai satu tingkat produksi tertentu?

Fungsi Produksi
Hubungan di antara faktor-faktor produksi dan tingkat produksi yang diciptakannya dinamakan fungsi produksi. Faktor-faktor produksi dapat dibedakan menjadi empat golongan, yaitu tenaga kerja, tanah, modal, dan keahlian keusahawan. Dengan demikian, di dalam menggambarkan hubungan di antara faktor produksi yang digunakan dan tingkat produksi yang dicapai, yang digambarkan adalah hubungan di anatar jumlah tenaga kerja yang digunakan dan jumlah produksi yang dicapai.

Peminimuman Biaya Produksi
Di dalam memikirkan aspek yang kedua, yaitu menentukan komposisi produksi yang akan meminimumkan biaya produksi, produsen perlu memperhatiakn (i) besarny pembayaran kepada faktor produksi tambahan yang akan digunakan, dan (ii) besarnya pertambahan hasil penjualan yang diwujudkan oleh faktor produksi yang ditambah tersebut. Prinsip yang harus dipegang produsen adalah “mengambil unit tambahan faktor produksi yang biaya per rupiahnya akan menghasilkan tambahan nilai penjualan yang paling maksimum”.

Jangka Pendek Dan Jangka Panjang
            Jangka pendek apabila sebagian dari faktor produksi dianggap tetap jumlahnya. Faktor produksi yang dianggap tetap adalah faktor modal seperti, mesin-mesin dan perlatannya, alat-alat produksi lainnya, dan bangunan perusahaan. Sedangkan faktor produksi yang dimisalkan dapat mengalami perubahan adalah tenaga kerja.
            Dalam jangka panjang semua faktor produksi dapat mengalami perubahan. Ini berarti bahwa dalam jangka panjang setiap faktor produksi dapat ditambah jumlahnya kalau memang hal tersebut diperlukan. Di dalam jangka panjang perusahaan dapat menyesuaikan dengan perubahan-perubahan yang berlaku di pasar. Jumlah alat-alat produksi dapat ditambah, penggunaan mesin-mesin dapat dirombak dan dipertinggi efisiensinya, jenis-jenis barang baru dapat diproduksi, dan teknologi produksi ditingkatkan.
Firma dan Industri
        Dalam teori ekonomi firma atau perusahaan adalah suatu badan usaha yang menggunakan faktor-faktor produksi untuk menghasilkan barang-barang yang dibutuhkan masyarakat. Dalam teori biaya produksi diterangkan besarnya berbagai jenis biaya produksi (biaya produksi total, baiay produksi rata-rata, dan berbagai jenis pengertian biaya lainnya) yang dikeluarkan untuk menghailkan berbagai jumalh produksi.
            Dalam teori ekonomi Industri adalah perusahaan yang menjalankan operasi dalam kegiatan ekonomi yang tergolong ke dalam sektor sekunder. Kegiatan seperti itu antara lain ialah pabrik tekstil, pabrik perakit, atau pembuat mobil, dan pabrik pembuat minuman ringan. Dala teori ekonomi istilah industri diatrikan sebagai kumpulan firma-firma yang menghasilkan barang yang sama atau sangat bersamaan yang terdapat dalam suatu pasar

Sumber
Sukirno Sadono, S.E., M.S., SC. 2008. MIKRO EKONOMI TEORI PENGANTAR, Edisi 3-23. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Opini:

Menurut saya materi tentang teori produksi dan kegiatan perusahaan ini menjelaskan bagaimana hubungan yang erat antara teori produksi dengan teori fungsi pengeluaran. Hanya saja yang membedakan keduanya ialah jangka pendek dan jangka panjang yang dipengaruhi oleh hukum produksi marjinal yang semakin berkurang. Dan bagaimana cara memecahkan suatu persoalan dalam perusahaan memaksimumkan keuntungan.

Peningkatan Kinerja Organisasional

       Paradigma tradisional yang berlaku dalam lingkungan birokrasi pemerintahan ialah paradigma legalistik. Artinya, kinerja aparatur pemerintah dimasa lalu pada umumnya diukur dari kemampuannya menegakkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Di masa kini dan masa depan fungsi tersebut tetap harus diselenggarakan dengan seefektif mungkin. Hanya saja, karena fungsi pelayanan masyarakat akan lebih menonjol di masa depan, diperlukan kriteria baru untuk mengukur kinerja birokrasi sebagai keseluruhan. Dengan kata lain, birokrasi di masa depan akan semakin dituntut untuk menyelenggarakan fungsinya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara seperti dibidang politik, ekonomi, sosial budaya, dan administrative, sebagai suatu sistem kinerja tinggi.

1.   Birokrasi Sebagai Sistem Kinerja Kerja
Menghadapi lingkungan yang berubah dengan cepat, birokrasi pemerintah perlu selalu berada pada kondisi unggul. Artinya, mampu mewujudkan perubahan berskala besar dengan bekerja secara inovatif dan proaktif. Untuk melihat apakah birokrasi sebagai suatu sistem memenuhi kriteria unggul dengan kineja tinggi, terdapat tujuh faktor yang perlu dikaji.
      a)      Birokrasi yang menampilkan kinerja unggul dapat diuji dengan standar eksternal dan bukan hanya standar internal. Yang dimaksud standar eksternal ialah standar yang dituntut oleh masyarakat dan praktek-praktek kerja yang terjadi dalam berbagai organisasi di luar birokrasi pemerintahan. Misalnya, dalam pemberian pelayanan, standar yang diharapkan oleh masyarakat ialah kecepatan, keramahan sekaligus kecermatan. Jika birokrasi menggunakan pendekatan legalistik dalam pemberian pelayanan, kecenderungan terpenuhinya persyaratan kecermatan memang tinggi. Akan tetapi, sering terjadi kelambanan dan sikap yang kaku. Yang dimaksud dengan praktek-praktek yang terjadi di luar birokrasi dalah cara kerja dunia bisnis dalam berinteraksi dengan para pelanggannya selalu bekerja cepat, tidak “bertele-tele”. Hal itu dimaksud sebagai bagian kritikal dari upaya memuaskan konsumen karena kinerja suatu perusahaan terutama diukur dari tingkat kepuasan pelanggan atau konsumen produknya.
     b)      Kinerja yang nyatanya ditampilkan sedekat mungkin dengan kinerja potensial. Harus diakui bahwa sulit menemukan organisasi dimana pun yang kinerjanya setara betul dengan kemampuan potensial yang dimilikinya. Artinya, biasa terdapat kesenjangan antara kinerja nyata dengan kinerja sesungguhnya dapat ditampilkan.
c)      Harus diupayakan agar birokrasi tidak cepat merasa puas. Artinya, meskipun kinerjanya di masa lalu dianggap merasa sudah cukup memuaskan, perlu ditanamkan kesadaaran bahwa kinerja yang memuaskan itu masih dapat dan masih harus ditingkatkan. Kinerja yang memuaskan di masa lalu belum tentu dapat diterima sebagai kinerja yang memuaskan di masa mendatang. Alasannya ialah karena tuntutan masyarakat yang semakin meningkat, baik dalam arti intensitasnya maupun frekuensinya.
     d)     Dalam lingkungan birokrasi perlu ditumbuhkan dan dipelihara iklim persaingan yang positif. Biasanya dalam lingkungan birokrasi terdapat satuan kerja yang dianggap hebat kinerjanya. Kehebatan tersebut memang harus berdasarkan penelitian satu pihak yang di samping memiliki keahlian melakukan penelitian dan penilaian kinerja organisasional, juga harus bersikap netral dan merupakan pihak yang tidak berkepentingan sehingga penilaian bersifat objektif.
    e)      Peningkatan kinerja harus selalu dikaitkan dengan penerapan prinsip efisiensi. Artinya, dalam upaya menampilkan kinerja yang memuaskan, suatu sistem bekerja sedemikian rupa sehingga hanya menggunakan sebagian sarana, daya, dan dana yang dialokasikan untuk menyelenggarakan fungsinya. Jadi, prinsip efisiensi yang lebih tepat ialah sasaran yang ditetapkan baginya tercapai tanpa harus menghabiskan sarana, daya, dan dana yang tersedia.
     f)       Organisasi dengan kinerja tinggi menjadi contoh bagi organisasi lain sekaligus sebagai sumber ide bagi mereka. Dengan kata lain, satuan organisasi dengan kinerja tinggi dibandingkan dengan berbagai satuan kerja lainnya.
     g)      Organisasi dengan kinerja tinggi mampu memenuhi persyarakatan ideal yang dituntut oleh kondisi budaya organisasi itu berada dan bergerak. Faktor ini penting mendapat tekanan karena, meskipun setiap organisasi mempunyai budaya sendiri, budaya tersebut harus digali dan diangkat dari budaya nasional. Budaya nasional membuat suatu masyarakat bangsa mempunyai jati diri sendiri yang tercermin pula pada budaya birokrasinya.

2.   Kinerja Birokrasi di Bidang Politik
Kiranya tepat apabila dikatakan birokrasi pemerintahan merupakan alat utama bagi suatu Negara untuk mencapai tujuan politiknya. Secara tradisional, sebagai alat pencapain politik, birokrasi diharapkan “berada di atas semua golongan”. Paradigma tersebut tetap relevan dan bahkan perlu dipegang teguh oleh para anggota birokrasi pemerintahan. Dalam konteks itu, kinerja birokrasi dalam politik harus diukur dari efektivitas pemantapan kehidupan yang demokratis di bidang politik. Agar mampu menapilkan kinerja yang memuaskan, birokrasi harus memainkan peranan selaku stabilisator, katalisator, fasilitator, dan dinamisator.
Peranan selaku stabilisator. Proses pengembangan kehidupan yang makin demokratis memerlukan kondisi masyarakat dan Negara yang aman dan tertib. Dapat dibayangkan, pembangunan politik tidak akan berjalan lancer apabila masyarakat selalu menghadapi situasi yang lebih baik dalam bentuk gangguan keamanan dan ketertiban serta ancaman yang bersumber dari dalam maupun dari luar negeri. Ancaman yang bersumber dari dalam negeri dapat berupa upaya perebutan kekuasaan oleh suatu kelompok dengan atau tanpa kekuatan senjata. Jika hal itu berhasil dilakukan, tetap aka nada pihak lain yang juga ingin berkuasa. Ancaman yang datang dari luar negeri pun harus selalu diwaspadai. Meskipun ancaman dalam bentuk serangan bersenjata mungkin tidak dihadapi, ancaman dalam berbagai bentuk yang “lebih halus” tetap ada. Salah satu bentuknya ialah keinginan suatu Negara yang merasa kuat untuk mempertahankan dan memperluas hegemoninya.
Peranan selaku katalisator. Seperti diketahui katalisator adalah sesuatu yang memungkinkan perubahan terjadi. Selaku katalisator, birokrasi pemerintah perlu memainkan peran tertentu sehingga proses perubahan di bidang politik berlangsung tanpa gejolak. Peranan ini sangat penting sebagai upaya menampilkan kinerja politik yang memuaskan karena tidak mustahil upaya pengembangan kehidupan yang makin demokratis menghadapi penolakan dari berbagai kelompok di masyarakat. Agar peranan tersebut dimainkan dengan efektif, dalam lingkungan birokrasi sendiri harus terjadi proses demokratisasi. Dengan demikian, birokrasi dapat dijadikan sebagai panutan atau role model di bidang politik. Dengan keberhasilan birokrasi mendemokrasikan dirinya, akan terjadi apa yang biasa disebut sebagai “efek bola salju” atau snowballing effect dalam arti bahwa makin lama proses demokratisasi berlangsung, makin kuat dampak positif dari perubahan yang terjadi.
Peranan selaku fasilitator. berkaitan erat dengan peranan selaku katalisator, birokrasi juga diharapkan berperan selaku fasilitator. salah satu bentuknya ialah penciptaan iklim yang kondusif untuk mewujudkan perubahan oleh berbagai pihak di luar birokrasi. Penciptaan iklim yang kondusif artinya perumusan kebijakan politik yang memungkinkan berbagai kelompok di masyarakat memainkan peranan politiknya, perlakuan yang sama dan adil terhadap semua kekuatan politik yang ada di masyarakat, dan kebebasan menyampaikan pendapat serta menyalurkan aspirasi politik para anggota masyarakat. Dengan demikian, iklim dimaksud harus dapat dimanfaatkan, sedikitnya oleh lembaga legislatif, partai politik, dan pers.
Peranan selaku dinamisator. Demokratisasi kehidupan di bidang politik merupakan suatu proses. Perlu waktu lam agar terwujud dan terus berlanjut. Untuk menjamin kesinambungan itulah peranan birokrasi selaku dinamisator sangat diperlukan. Ada kalanya, pihak yang pada permulaan proses demokratisasi sangat bersemangat untuk turut terlibat di dalamnya akan tetapi semngat itu makin lam makin melemah. Salah satu penyebabnya ialah apabila timbul persepsi bahwa perubahan itu tidak membuahkan hasil secepatnya seperti yang diinginkan atau jauh dari yang diharapkan.
Tolok ukur utama kinerja birokrasi di bidang politik ialah terjadi tidaknya proses demokratisasi pada masyarakat.

3.   Kinerja Birokrasi di Bidang Ekonomi
Tantangan berat akan dihadapi birokrasi pemerintahan di bidang ekonomi karena ekonomi dipandang sebagai indicator kuat apakah birokrasi yang bersangkutan mampu menyelenggarakan fungsinya dengan efektif atau tidak. Unsur-unsur tantangan di bidang ekonomi yang diperkirakan akan menonjol untuk dihadapi berkisar pada empat hal pokok, yaitu menyangkut kebijakan di bidang ekonomi, peranan aparatur perekonomian Negara, swastanisasi, dan tuntutan privatisasi yang makin kuat.
Kebijaksanaan di bidang ekonomi. Tidak dapat disangkal bahwa pemerintahan suatu Negara berkewajiban mengatur perekonomian nasional di Negara yang bersangkutan.


Sumber
Siagian, Sondang P. 1998. MANAJEMEN ABAD 21. Jakarta: Bumi Aksara.

Opini:
Menurut saya dalam materi yang mengajarkan tentang peningkatan kinerja organisasional ini kita diajarkan bagaimana cara meningkatkan kinerja di abad ke 21 ini, di bidang politik, ekonomi, sosial budaya, dan administrative sebagai suatu sistem kinerja yang tinggi.